Sabtu, 25 Oktober 2008

Komentar Warga Terhadap Hasil Pilkada, ”Wajahnya Sudah Kami Kenal”


Hasil sementara yang memenangkan pasangan nomor urut tiga Fauzi Bahar dan Mahyeldi disambut beragam komentar dari rakyat badarai. Ada yang mengkritisi, ada yang bahagia namun ada pula yang kecewa dengan hasil sementara tersebut. Tidak banyak yang dapat dilakukan warga Kota Padang selain menumpangkan harapan agar pemimpin pilihan rakyat mendatang mampu mengangkat derajat kehidupan, perekonomian, pendidikan dan agama.

“Saya sudah memprediksi kemenangan pasangan nomor urut tiga tersebut, sebab selama ini sosok cawako/cawawako tersebut sudah akrab di mata warga. Apalagi dibanding pasangan lain, kampanyenya cukup gencar. Wajah dan nomor urutnya di tempel dimana-mana mulai dari angkot hingga media massa, sehingga tidak ayal, begitu pemilihan pandangan mata warga langsung tertuju padanya,” ujar Diki salah seorang karyawan bank swasta kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya kemarin.

Menurutnya, kemenangan nomor urut tiga, hal yang wajar, apalagi sebagai incumbent, Fauzi Bahar sangat sering menghadiri kegiatan dan acara, sehingga ia lebih dikenal dibandingkan pasangan lainnya. Nilai plus lainnya, tambah Diki, cawawako dari pasangan nomor urut tiga Mahyeldi Ansharullah itu, orang yang telah dikenal dan tokoh partai yang memang dikenal memiliki anggota yang solid.

Ketika di tanya apakah pelaksanaan proses Pilkada yang ditenggarai banyak kecurangan benar-benar adil, ia mengaku tidak tahu pasti. Namun satu hal yang sangat terasa, banyaknya warga yang tidak terdaftar sebagai pemilih merupakan indikasi masih lemahnya kinerja pelaksana Pilkada. Kondisi tersebut memang sangat disayangkan, sebab sebagai Ibukota Provinsi, Kota Padang harusnya menjadi etalase bagi pelaksanaan Pilkada di Kota Padang, namun hal tersebut belum terwujud.

Lain halnya dengan Nurli, pedagang kaki lima di bawah kompleks Matahari, Fase VII Pasar Raya Padang menyatakan secara warga awam, ia menilai kemenangan pasangan tersebut penuh dengan intrik dan strategi .” Apak tu nyo lah walikota dulu, tantulah iyo inyo manang, saketek banyak pengaruh bapak tu masih taraso samo anak buahnyo,” ujar warga Seberang Padang tersebut acuh tak acuh.

Ia sendiri tidak terlalu peduli siapa yang memang dan kalah, sebab ia tidak lagi peduli dengan pemerintahan. Nurli yang telah berdagang selama delapan tahun mengatakan hingga saat ini pemerintah kota tidak memiliki perhatian terhadap pedagang kecil seperti dirinya. Sebaliknya pemerintah terlalu perhatian terhadap pengusaha besar lewat pembangunan mal dan pusat perbelanjaan megah yang makin menekan pertumbuhan perekonomian pedagang kecil seperti dirinya.

Lain halnya dengan Salsa, mahasiswi salah satu PTN terkemuka di Kota Padang menyatakan masih banyak ketidakadailan dalam pemilihan di Kota Padang. “Bicara Pilkada yang adil dan jujur saya rasa masih jauh, meski demikian hal tersebut telah berlangsung. Kita hanya dapat berharap kemenangan tersebut dapat diterima warga Kota Padang. Sebab jika diperpanjang urusan ketidakadilan ini akan memicu pertumpahan darah dan kerusuhan,” ujarnya sambil bergidik.

Di samping itu ia juga berharap agar pemimpin baru juga memperhatikan masalah aliran sesat yang kembali berkembang di Kota Padang. Seperti pelanggaran yang dilakukan Ahmadiyah memasang kembali, merupakan pekerjaan rumah yang harus segera direalisasikan.

5 komentar:

DavidMIqbal mengatakan...

awak ngedukung pak wali...karena terbukti kinerja pak fauzi bahar.............awak blogger unppadang....kalo pak wali nio mancaliak kejadian yang aneh dtang ka blog wak...untuk ngilangan stres pak wali

Anonim mengatakan...

Pak Wali..
langkah Kota Padang masih Panjang, Jalan yang alah dilalui kini masih jauah dari harapan. walaupun banyak penghargaan yang Kota Padang dapek, tapi masih banyak kebijakan yang alun tapek sasaran atau pun janji politik yang alun pak wali karajokan. contohnyo, Terminal regional Bingkuang jo masih semrawutnya jalur lalu lintas bus AKDP/ AKAP ataupun pengadaan terminal angkutan kota. ditambah pemerataan pembangunan termasuk kondisi masyarakat yag ado di daerah pinggiran jo sarana kesehatan dan penurunan biaya pendidikan. semoga duet pasangan Fauzi bahar dan Mahyeldi sampai 2014 mendatang bisa membawa perubahan, amin.

Anonim mengatakan...

pak masalah maksiat di kota padang bagaimana pak ini makin menjadi2 pak.kemarin di koran saya membaca cuma 7 tempat yang mempunyai izin.ss jaya,big boss tidak punya izin tapi masih beroperasi kami warga tidak setuju pak.didepannya ada mesjid buat orang beribadah nanti bisa terjadi hal2 yang tidak diinginkan.tolong ditutup pak biar kami bisa tenang lagi.

Anonim mengatakan...

buat pak wali waktu gempa ,kota padang jadi kota wisata gempa.tapi sekarang bisa2 kita padang jadi kota wisata .......tolong ditindak pak tempat2 maksiatnya biar warga kota aman dari gempa pak.

Mansyur Alkatiri mengatakan...

Ini blog cukup informatif, tapi sayang tak lagi di update.

Mansyur
http://www.cordova-bookstore.com/tafsiralazhar.htm