Rabu, 21 Mei 2008

Investor Belanda Bangun Terowongan, PT OCS dan Pemko Padang Teken MoU

Bertempat di ruang sidang lantai II Balaikota, Wali Kota Padang Fauzi Bahar
menandatangani nota kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU)
dengan Direktur Utama PT Offshore Crew Services (OCS) Indonesia (pelaksana
megaproyek terowongan), E Pieters.
E Pieters datang tak sendirian. Eddie didampingi tim konsultan dari Jerman,
Harrenknecht Tunnelling Germany dan Presiden Direktur PT Kalla Inti Karsa, M
Iqbal.
Di hadapan Pieters bersama tim konsultan, sebelum MoU, wako turut
mempresentasikan megaproyek (terowongan, reklamasi pelabuhan Telukbayur dan
Padang Bay City).Turut hadir Ketua Umum Kadin Sumbar Asnawi Bahar, Wakil
Ketua DPRD Padang Panji Alam, sejumlah kepala dinas/badan/kantor dan tokoh
elemen masyarakat.Dalam MoU tersebut, dibunyikan PT OCS Indonesia yang
bermarkas di Jakarta itu diberikan hak pengelolaan terowongan selama 40 tahun.
Setelah itu, hak pengelolaan terowongan akan dikembalikan lagi kepada
pihak tuan rumah, yaitu Pemko Padang.Fauzi mengatakan, perjanjian kerjasama
dengan PT OCS, pembicaraan sebenarnya sudah dimulai sejak 2 tahun lalu. Namun,
baru saat ini Pemko baru bisa melakukan finalisasinya. PT OCS dalam hal ini, juga
tidak membebankan biaya pembuatan studi kelayakan (feasibility study) ke dalam
APBD Kota Padang, melainkan PT OCS sendiri yang akan menanggungnya.
“Sebagai tahap awal, kita akan melakukan studi kelayakan tentang
pembangunan terowongan ini. Secepatnya, pembangunan terowongan ini akan
dilakukan. Tentunya, setelah pihak investor benar-benar yakin dengan studi
kelayakan tersebut,” ujar Wali Kota Padang Fauzi Bahar didampingi Kepala Badan
Penanaman Modal dan Kerjasama (BPMK) Kota Padang, Didi Aryadi kepada Padang
Ekspres ini usai penandatanganan MoU tersebut.
Penandatanganan: Direktur Utama PT OCS Indonesia E Pieters (kanan) saat
menandatangani MoU megaproyek terowongan Pegambiran - Bungus Telukkabung
didampingi Wali Kota Padang Fauzi Bahar dan Ketua Umum Kadin Sumbar, Asnawi
Bahar, di ruang sidang lantai II Balaikota, Senin (21/5).
Wako memberi jaminan bahwa PT OCS bukanlah makelar. Sebab, kata wako,
yang membawa PT OCS Indonesia untuk berinvestasi ke Padang adalah Presiden
Direktur PT Kalla Inti Karsa, M Iqbal yang notabene milik Wakil Presiden RI Jusuf
Kalla.“Bapak M Iqbal juga staf pribadi Wapres tersebut. Jadi mustahil kiranya Pak
Iqbal main-main. Sebab ia juga berniat memajukan Sumbar, karena ia sendiri orang
Batusangkar,” terang Fauzi.

Investor Megaproyek Padang Bay City Tandatangani MoU

Studi kelayakan (feasibility study/ FS) megaproyek Padang Bay City, perluasan pelabuhan Teluk Bayur dan pembangunan terowongan Pegambiran Bungus resmi dimulai. Tim FS PT Amagedon yang dipimpin Prof. B. Maidl akan berada 10 hari lagi di Padang untuk mengambil data-data terkait investasi tersebut. Data awal tersebut akan dibawa ke Belanda untuk dianalisis dan persiapan FS selanjutnya. Kemudian kembali lagi ke Padang melaksanakan FS hingga tuntas. “Bulan depan, tim FS kita akan kembali ke Padang untuk melaksanakan FS keseluruhan,” kata Direktur PT Amagedon, Eddy Pieters usai penandatanganan kesepakatan kerjasama (Momerandum of Understanding/MoU)

FS megaproyek tersebut di Aula Balaikota Padang, Jumat (2/5) antara Eddy Pieters dari PT Amagedon dan Wali Kota Padang, Fauzi Bahar. Dalam kesempatan itu, Eddy membawa 20 rombongan investor Jerman dan Belanda. Komisaris PT OCS M Iqbal yang memiliki andil besar atas teralisasinya MoU ini ikut serta bersama Staf Wapres Tubagus Farich. Selain itu hadir, Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim, Muspida, Rektor Perguruan Tinggi di Padang, pejabat SKPD Pemko Padang dan jajarannya serta mantan Wali Kota Padang, Zuiyen Rais. PT Amagedon perwakilan PT Offshore Crew Service (OCS) di Jakarta, kata Eddy telah menyiapkan dana investasi 700 juta UERO, setara Rp9,4 miliar. Sementara untuk anggaran FS yang diperkirakan menghabiskan waktu antara 4 sampai 6 bulan telah disiapkan sebesar Rp6 miliar. ”Jika FS menyatakan proyek itu laik jalan, PT Amagedon hanya butuh waktu 2 tahun untuk membangun impian tersebut. Untuk itu, saya berharap semua elemen di kota ini mendukung feasibility study dan pembangunan proyek itu nantinya, karena suasana kondusif sangat kita harapkan,” ujar Eddy.

Investasi ini, kata Kabag Keuangan PT Amagedon Sechan Shehab menggunakan sistem kerja sama built of transfer (BOT) selama 30 tahun, karena megaproyek perpaduan investasi Jerman dan Belanda tersebut investasi murni atau tidak ada sharing dengan Pemko Padang. ”Jerman memasukkan alat, sementara PT Amagedon menanggung pembiayaannya,” tambah Sechan, seraya menyebutkan, Jerman memiliki teknologi paling baik dan telah berpengalaman dalam bidang reklamasi pantai di Dubai dan Singapura. Sementara itu staf Wakil Presiden Tubagus Farich yang dibawa rombongan menyatakan Pemprov Sumbar dan Pemko Padang harus menyiapkan infrastukrur menunjang kesuksesan megaproyek ini. Kondisi daerah yang kondusif harus diciptakan, karena sangat sulit menarik investor datang ke Padang.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar mengharapkan dukungan masyarakat Kota Padang. Investasi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Padang. Apalagi, investasinya mencapai Rp9,4 triliun tersebut akan melahirkan multifllier effect. Wako sedikit menyinggung, proyek perluasan pelabuhan Teluk Bayur akan mengungsikan 900 KK yang saat ini menyewa di lahan Pelindo. Pemindahan warga ini dijanjikan tidak ganti rugi, tetapi ganti untung.

PT Pelindo menurut Marketing Businies Development Direktor, Soepadi S.W, mendukung rencana investasi yang memakai lahan Pelindo itu. Namun ia menyatakan, Pelindo akan mengajukan syarat terkait sistem kerja sama dan pembagian keuntungan. Jika nantinya diketahui keuntungan setelah proyek tersebut lebih besar, Pelindo mendukung, sebaliknya jika tidak sesuai, tentu tidak didukung. “Kita akan mengajukan syarat yang berpegang pada prinsip feasible dan marketeble,” ulasnya. Terkait pemindahan warga yang selama ini menyewa, hal itu dinyatakan tidak akan bermasalah, karena sebelumnya Pelindo juga telah pernah memindahkan masyarakat Gaung

Penghargaan MURI Kegigihan Para Pelajar

Sembilan puluh Sembilan nama Allah Swt berkumandang dan menggema di stadion GOR H Agus Salim Padang, Rabu (24/4/2008). Sekitar 40 masaa memadati stadion tersebut dan memecahkan rekor MURI sebagai peserta terbanyak pembacaan Asmaul Husna di Indonesia. Piagam penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) langsung diserahkan Representatif MURI Ngadri kepada Wali Kota Padang Fauzi Bahar.

Rekor terbanyak. Tercatat 16.800 pelajar mengumandangkan Asmaul Husna, sebut Ngadri pada pembukaan Lomba Asmaul Husna pelajar SLTP-SLTA se-Kota Padang, Rabu (23/4/2008). Sebelumnya rekor adalah Balikpapan, pesertanya hanya sekitar 2.000 orang. Tidak hanya jumlah peserta, tetapi MURI juga memberikan penghargaan kepada panitia penyelenggaran pembacaan Asmaul Husna terbanyak di Indonesia.

Penghargaan MURI untuk panitia ini diterima Asisten I Setdako Padang Syafril Basyir. Perlombaan Asmaul Husna dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Sebelumnya. Asmaul Husna perlu terus dikembangkan Pemko Padang untuk menyiapkan generasi muda yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. ”Asmaul Husna akan melahirkan generasi muda penerus bangsa yang religius. Jauh dari efek negatif narkoba.

Adhyaksa Dault memberikan apresiasi kepada Wali Kota Padang yang mencetuskan ide mengajarkan Asma Allah ke peserta didik, bahkan ke warga Kota Padang. “Ini salah satu cara memperbaiki pendidikan. Kita menanamkan moral dan akidah kepada generasi muda. Generasi Asmaul Husna menjawab tantangan masa depan yang diramalkan menjadi generasi liberalis. “Namun Padang mampu menjawab tantangan tersebut,” tandasnya seraya mengucapkan Allahu Akbar...Allahu Akbar yang diikuti serentak para peserta dan pengunjung. Apresiasi juga diberikan pencerah ESQ, Ary Ginanjar. Ia menyatakan pembacaan Asmaul Husna ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan. “Ini bentuk tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya,” ujar Ary.

Namun dia mengingatkan peserta bahwa arti penting Asmaul Husna bukanlah akibat adanya hadiah berupa mobil. Tetapi jika bacaan itu terus diucapkan dengan ketulusan dan ikhlas, Allah telah mempersiapkan hadiah yang jauh lebih besar dan lebih

Ary Gynanjar mengajak semua yang hadir bertasbih kepada Allah. Ary yakin, 2020 nanti Padang akan mampu menuju Indonesia emas. Indonesia yang menang, memiliki SDM berintektual dan berakhlak. Pembukaan Asmaul Husna ba’da Ashar itu juga dihadiri Wakil Walikota Padang, Yusman Kasim

Ketua DPRD Padang Hadison, Sesepuh Minang, Azwar Anas, Ketua MUI Padang, Syamsul Bahri Khatib, muspida, pejabat dan staf Pemko serta masyarakat Kota Padang. Penghargaan MURI, kata Fauzi Bahar diperoleh berkat kegigihan seluruh pelajar SMP-SMA Kota Padang untuk menjadi generasi yang religius. ”Saya juga berterima kasih kepada majelis taklim yang telah membudidayakan bacaan Asma Allah ini dan kepada guru yang telah membimbing,” ungkap Fauzi Bahar

Menurut Nadri, MURI pada dasarnya menghargai dan memberi penghargaan kepada hal-hal yang bersifat superlatin, unik, dan langka. Superlatin tentunya sesuatu yang terukur. Karena selama ini pembacaan Asma'ul Husna belum pernah dilakukan secara serentak seperti yang dilakukan masyarakat Padang.

"Jadi untuk itu, masyarakat kota Padang menerima penghargaan MURI sebagai pembaca Asma'ul Husna secara serentak dengan peserta terbanyak, yakni 16.800," ungkap Nadri.

Sebelumnya, tambah Nadri, sudah pernah dilakukan di Banjarmasin dan Balikpapan dengan jumlahnya sekitar 1000-2000an peserta.

"Kemudian Semarang juga pernah tapi dalam tajuk yang berbeda, yaitu peserta pembaca Al-Qur'an terbanyak 13.129 murid SD," kata Nadri.

Atas penghargaan ini, Walikota Padang, Fauzi Bahar, berterimakasih kepada siswa-siswi SLTP maupun SLTA se- Kota Padang serta masyarakat yang ikut serta dalam melaksana pembacaan Asma'ul Husna secara serentak di lapangan sepakbola GOR Agus Salim Padang.

"Selain itu saya juga berterima kasih kepada para guru-guru baik SLTP, SLTA, dan TPA serta MDA yang mengajarkan murid-muridnya untuk menghafal Asma'ul Husna," ungkapnya.

Selain pemberian penghargaan atas pembacaan Asma'ul Husna secara serentak dengan peserta 16.800, MURI juga memberikan penghargaan kepada panitia pelaksana pembacaan Asma'ul Husna yang diterima oleh ketua pelaksana, Samsul Basril, SH.