Sabtu, 25 Oktober 2008

Komentar Warga Terhadap Hasil Pilkada, ”Wajahnya Sudah Kami Kenal”


Hasil sementara yang memenangkan pasangan nomor urut tiga Fauzi Bahar dan Mahyeldi disambut beragam komentar dari rakyat badarai. Ada yang mengkritisi, ada yang bahagia namun ada pula yang kecewa dengan hasil sementara tersebut. Tidak banyak yang dapat dilakukan warga Kota Padang selain menumpangkan harapan agar pemimpin pilihan rakyat mendatang mampu mengangkat derajat kehidupan, perekonomian, pendidikan dan agama.

“Saya sudah memprediksi kemenangan pasangan nomor urut tiga tersebut, sebab selama ini sosok cawako/cawawako tersebut sudah akrab di mata warga. Apalagi dibanding pasangan lain, kampanyenya cukup gencar. Wajah dan nomor urutnya di tempel dimana-mana mulai dari angkot hingga media massa, sehingga tidak ayal, begitu pemilihan pandangan mata warga langsung tertuju padanya,” ujar Diki salah seorang karyawan bank swasta kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya kemarin.

Menurutnya, kemenangan nomor urut tiga, hal yang wajar, apalagi sebagai incumbent, Fauzi Bahar sangat sering menghadiri kegiatan dan acara, sehingga ia lebih dikenal dibandingkan pasangan lainnya. Nilai plus lainnya, tambah Diki, cawawako dari pasangan nomor urut tiga Mahyeldi Ansharullah itu, orang yang telah dikenal dan tokoh partai yang memang dikenal memiliki anggota yang solid.

Ketika di tanya apakah pelaksanaan proses Pilkada yang ditenggarai banyak kecurangan benar-benar adil, ia mengaku tidak tahu pasti. Namun satu hal yang sangat terasa, banyaknya warga yang tidak terdaftar sebagai pemilih merupakan indikasi masih lemahnya kinerja pelaksana Pilkada. Kondisi tersebut memang sangat disayangkan, sebab sebagai Ibukota Provinsi, Kota Padang harusnya menjadi etalase bagi pelaksanaan Pilkada di Kota Padang, namun hal tersebut belum terwujud.

Lain halnya dengan Nurli, pedagang kaki lima di bawah kompleks Matahari, Fase VII Pasar Raya Padang menyatakan secara warga awam, ia menilai kemenangan pasangan tersebut penuh dengan intrik dan strategi .” Apak tu nyo lah walikota dulu, tantulah iyo inyo manang, saketek banyak pengaruh bapak tu masih taraso samo anak buahnyo,” ujar warga Seberang Padang tersebut acuh tak acuh.

Ia sendiri tidak terlalu peduli siapa yang memang dan kalah, sebab ia tidak lagi peduli dengan pemerintahan. Nurli yang telah berdagang selama delapan tahun mengatakan hingga saat ini pemerintah kota tidak memiliki perhatian terhadap pedagang kecil seperti dirinya. Sebaliknya pemerintah terlalu perhatian terhadap pengusaha besar lewat pembangunan mal dan pusat perbelanjaan megah yang makin menekan pertumbuhan perekonomian pedagang kecil seperti dirinya.

Lain halnya dengan Salsa, mahasiswi salah satu PTN terkemuka di Kota Padang menyatakan masih banyak ketidakadailan dalam pemilihan di Kota Padang. “Bicara Pilkada yang adil dan jujur saya rasa masih jauh, meski demikian hal tersebut telah berlangsung. Kita hanya dapat berharap kemenangan tersebut dapat diterima warga Kota Padang. Sebab jika diperpanjang urusan ketidakadilan ini akan memicu pertumpahan darah dan kerusuhan,” ujarnya sambil bergidik.

Di samping itu ia juga berharap agar pemimpin baru juga memperhatikan masalah aliran sesat yang kembali berkembang di Kota Padang. Seperti pelanggaran yang dilakukan Ahmadiyah memasang kembali, merupakan pekerjaan rumah yang harus segera direalisasikan.

Sabtu, 31 Mei 2008

Fauzi Bahar Dinobatkan Gelar Amang


Walikota Padang Drs H Fauzi Bahar MSi dihadiahi Ulos’ sekaligus dinobatkan sebagai Amang oleh suku Batak di sela-sela acara Pagelaran Budaya dan Kesenian Batak yang digelar Himpunan Batak Sumbar (HIBAS) bertempat di GOR serba guna Prayoga, Sabtu (24/5). Pengukuhan Fauzi sebagai Amang (sama dengan Niniak Mamak di Minangkabau-red) tidak lepas dari era kepemimpinannya, yang tidak pernah membeda-bedakan ras ataupun suku.
“Semua orang itu sama, baik dia orang Batak, Ambon maupun suku lainnya, kalau sudah tinggal di Padang, mencari hidup di Padang, dia itu orang Padang. Kita harus menghormati setiap etnis yang ada di Padang ini, jangan sampai ada perpecahan antar sesama warga Padang karena kita adalah satu,”ujar Fauzi. Pagelaran Budaya dan Kesenian Batak yang juga dibarengi Ritual ‘Silua. Ritual yang menjadi simbol untuk membantu yang punya hajat dalam meringankan biaya penyelenggaraan acara. Adalah suatu bentuk rasa kebersamaan dalam suku Batak, dimana dalam acara ini, setiap Marga yang hadir dalam acara membawa ranting pohon Nipah yang sudah ditempeli uang kertas, simbol dari pemberian yang nantinya akan diterima Tuan rumah sembari memperagakan Tari Tor-tor sebagai Tari keadatan masyarakar Batak.

Rabu, 28 Mei 2008

Peringatan Maulid Nabi : Walikota Penceramah, Kapolsek Mengaji, Camat Penterjemah


Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1429 H beberaoa waktu di aula asrama haji Tabing berlangsung menyejukkan. Ruang alu arma haji dipenuhi para kaum ibu-ibu. Dalam kesempatan peringatan hari besar Islam itu, tampil sebagai pembaca ayat suci Alqur’an Kapolsek Koto Tangah Indra Junaidi dan penterjemah Camat Koto Tangah Al Amin. Sedangkan sebagai penceramah tampil pula pemimpin Kota tercinta ini Drs. H. Fauzi Bahar, M.Si.

Memang dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW agak berbeda dari yang biasanya, karena lazimnya paniti mempersiapkan pembaca kalam Ilahi dari Qori dan Qoriah, tapi kali ini Kapolsek Koto Tangah Indra Junaidi berpasangan dengan Camat Al Amin. Lalu mengenai suara, irama, tak kalah merdu dengan qori-qoriah. Begitu juga dengan penterjemah Al–Amin juga mampu melafaskan dengan suara khas dan menyejukkan.

Sedangkan penceramah, H. Fauzi Bahar, mengambil tema ceramah ketelaudanan dalam menjalankan kehidupan. Walikota Fauzi Bahar mencontohkan kepemimpinan Umar bin Khattab. Beliau adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga menjadi khalifah. Khalifah Umar bin Khatab dikenal sebagai pemimpin yang sangat disayangi rakyatnya karena perhatian dan tanggungjawabnya yang luar biasa pada rakyatnya. Salah satu kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung dan sendirian berkeliling kota mengawasi kehidupan rakyatnya. Inilah sekelumit kisahnya.

Sang khalifah menjalankan tugas, turun tangan langsung untuk memastikan rakyatnya tidur dan hidup dengan tenang pada malam itu. Sementara ia sendiri tetap berjaga hingga pagi hari. Khalifah Umar bin Khattab memang dikenal sebagai seorang pemimpin yang selalu melakukan perbuatan-perbuatan baik secara diam-diam. Orang yang ditolongnya sering tidak tahu, bahwa penolongnya adalah khalifah yang sangat mereka cintai.

Selain itu, Wako Fauzi Bahar memperkenalkan guru-guru SD-nya. Guru ini adalah pahlawan tanpa jasa, ia seperti anak tangga, untuk menghantarkan orang hingga sampai ke puncak kejayaan. Sementara sangguru tadi tak pernah merasakan berada di puncak kejayaan tersebut. Setelah itu, Wako Fauzi Bahar mengajak seluruh hadirin yang mayoritas adalah para guru itu untuk menyanyikan guru tanpa jasa. Maka dengan penuh penghayatan para hadirin menyanyikan lagu tersebut dengan baik. Sejalan dengan itu, juga tampil majelis Taklim mebacakan Asmaul Husna .

Kota Padang Juara Asmaul Husna Di Tingkat Nasional


Lomba Asma’ul Husna antar Guru TK ditingkat Nasional diikuti 26 Provinsi, diselenggarakan Badan Pembina TK Islam (BPTKI) di komplek UIN Ciputat Jakarta, 29 April 2008. Salah satu peserta lomba Asmaul Husna tersebut dari Guru TK kota Padang mewakili Sumbar. Ternyata Kontingen Guru TK Kota Padang mampu mengharumkan nama baik kota
Padang tercinta dan Sumatera Barat dipentas nasional, karena berhasil meraih peringkat pertama.

Walikota Padang Drs.H.Fauzi Bahar M.Si bersyukur, dan bangga serta mengucapkan terima kasih kepada kontingen pembaca Asmaul Husna, ofisial dan pembina atas prestasi yang diperolehnya. Kebanggaan ini tidak saja bagi warga kota Padang, bahkan Sumatra Barat yang menganut filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabulahn, ” sebut Walikota Padang Fauzi Bahar didampingi kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB Hariadi Dahlan, Kepala Kantor Kesbangpol Surya Budhi, SH, KaSub.Bid Kehumasan dan Kemitraan Ricardi Akbar dalam menyambut guru TK itu diruang kerja Walikota, Rabu sore (21/5/2008).

Sehubungan dengan itu, kita bersyukur, terhadap apa yang telah dicanangkan selama ini, pada kenyataanya, mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat. Kini hasilnya sama-sama saksikan, dan kita rasakan, salah satu diantaranya kontingen guru TK berhasil menjadi juara I dalam lomba Asmaul Husna ditingkat Nasional. Ini juga bisi membuktikan bahwa Kota Padang pantas mendapat penghargaan Muri, ujar Fauzi Bahar.

Katakan Fauzi Bahar, Pemko Padang selalu komitmen dalam pembinaan mental dan akhlak melalui Agama Islam. Sejalan dengan itu, dampak positif dari selalu mengumandangkan nama-nama Allah Swt yang baik dan indah itu, Alah swt selalu melindungi alam Kota Padang.

Kita berharap dengan prestasi yang diraih guru TK ini dapat diaplikasikan pada anak didik di sekolah. Tanamkan selalu nilai nilai Akidah pada anak usia dini, sehingga dimasa mendatang kita bersama memiliki generasi muda yang taat dan santun, tambah Fauzi Bahar.


Kontingen

Peserta Lomba Asma’ul Husna guru TK tingkat Nasional, diikuti sebanyak 5 orang antar lain Zafniarti (TK Bahari), Desmita (TK Bahari), Indrawati (TK Asyia 12), Dewi Candri (TK Baitul Hamdi), dan Vivi (TK.B.Tinggi) dan di pimpin ketua BPTK Sumbar Hj.Jasmaneli dengan pelatih Drs.H.Wardas Tanjung dan penata gerak Dewi Ariani.

Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional 2008


Di Kota Padang peringatan satu Abad Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diwujudkan dalam bentuk kegiatan Manunggal Bulan Bhakti Gotong Royong masyarakat dan Manunggal Karya Bhakti TNI Badunsanak . Hal ini sebagai bukti kepedulian warga Kota tercinta berupaya mengentaskan kemiskinan.”Kita bersama sama harus berbuat dengan kegiatan yang jelas menolong masyarakat.


Demikian disampakaikan Walikota Padang Drs. H. Fauzi Bahar, Msi dalam amanatnya selaku inspektur upacara Peringatan Harkitnas dan sekaligus pencanangan pelaksanaan Manunggal Karya Bhakti TNI Badunsanak dan Manunggal Bulan Bhakti Gotong Royong masyarakat di lapangan Imam Bonjol Padang, Rabu (21/5/2008).

Wako Padang menyatakan bahwa dalam pengentasan kemiskinan berbagai kegiatan telah dilaksanakan seperti bidang lingkungan, ekonomi, sosial budaya dan kemasyarakatan. Untuk tahun 2008 ini, direncanakan kegiatan manunggal Karya Bhakti TNI Badunsanak dengan proyek pembuatan jalan baru, yakni jalan evakuasi sepanjang 1 Km di kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo. Sedangkan bulan Bhakti gotong royong masyarakat kegiatannya antara lain, proyek fisik 168 dan proyek tambahan 230 dan proyek non fisik 417, proyek tambahan non fisik 127.
Proyek rumah tangga miskin 104 unit, , maka jumlah proyek sebanyak 1064 dengan dana pendukung dari APBD senilai Rp 5. 980.000.000. dan diperkirakan dapat menyerap swadaya masyarakat sebesar Rp 9.478.623.300.

Walikota Padang Fauzi Bahar dalam kegiatan menunggal gotong royong sangat mengharapakn swadaya dan partisipasi masyarakat dalam bentuk menggali berbagai potensi di lingkungan masing-masing, sehingga program Manunggal mampu meningkatkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat terutama keluarga miskin.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Fauzi Bahar, menyerahkan peralatan gotong royong, berupa cangkul, Skop, keranjang sampah dana goro serta dana renovasi rumah keluarga miskin. Sejalan dengan itu Fauzi Bahar juga menyerahkan piagam dan uang duka sebesar Rp 10 juta kepada keluarga alm Putri Ayu Titisan , atlit senam berprestasi yang dilahirkan 15 Maret 1991 di Padang sekaligus siswi SMAN 4 Padang.

Padang penghujung peringatan Harkitnas Walikota Fauzi Bahar memusnahkan sebanyak 26673 botol miras dari berbagai jenis merek hasil tangkapan razia Sat Pol PP Kota Padang.

Pagelaran Budaya dan Kesenian Batar 2008



Rabu, 21 Mei 2008

Investor Belanda Bangun Terowongan, PT OCS dan Pemko Padang Teken MoU

Bertempat di ruang sidang lantai II Balaikota, Wali Kota Padang Fauzi Bahar
menandatangani nota kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU)
dengan Direktur Utama PT Offshore Crew Services (OCS) Indonesia (pelaksana
megaproyek terowongan), E Pieters.
E Pieters datang tak sendirian. Eddie didampingi tim konsultan dari Jerman,
Harrenknecht Tunnelling Germany dan Presiden Direktur PT Kalla Inti Karsa, M
Iqbal.
Di hadapan Pieters bersama tim konsultan, sebelum MoU, wako turut
mempresentasikan megaproyek (terowongan, reklamasi pelabuhan Telukbayur dan
Padang Bay City).Turut hadir Ketua Umum Kadin Sumbar Asnawi Bahar, Wakil
Ketua DPRD Padang Panji Alam, sejumlah kepala dinas/badan/kantor dan tokoh
elemen masyarakat.Dalam MoU tersebut, dibunyikan PT OCS Indonesia yang
bermarkas di Jakarta itu diberikan hak pengelolaan terowongan selama 40 tahun.
Setelah itu, hak pengelolaan terowongan akan dikembalikan lagi kepada
pihak tuan rumah, yaitu Pemko Padang.Fauzi mengatakan, perjanjian kerjasama
dengan PT OCS, pembicaraan sebenarnya sudah dimulai sejak 2 tahun lalu. Namun,
baru saat ini Pemko baru bisa melakukan finalisasinya. PT OCS dalam hal ini, juga
tidak membebankan biaya pembuatan studi kelayakan (feasibility study) ke dalam
APBD Kota Padang, melainkan PT OCS sendiri yang akan menanggungnya.
“Sebagai tahap awal, kita akan melakukan studi kelayakan tentang
pembangunan terowongan ini. Secepatnya, pembangunan terowongan ini akan
dilakukan. Tentunya, setelah pihak investor benar-benar yakin dengan studi
kelayakan tersebut,” ujar Wali Kota Padang Fauzi Bahar didampingi Kepala Badan
Penanaman Modal dan Kerjasama (BPMK) Kota Padang, Didi Aryadi kepada Padang
Ekspres ini usai penandatanganan MoU tersebut.
Penandatanganan: Direktur Utama PT OCS Indonesia E Pieters (kanan) saat
menandatangani MoU megaproyek terowongan Pegambiran - Bungus Telukkabung
didampingi Wali Kota Padang Fauzi Bahar dan Ketua Umum Kadin Sumbar, Asnawi
Bahar, di ruang sidang lantai II Balaikota, Senin (21/5).
Wako memberi jaminan bahwa PT OCS bukanlah makelar. Sebab, kata wako,
yang membawa PT OCS Indonesia untuk berinvestasi ke Padang adalah Presiden
Direktur PT Kalla Inti Karsa, M Iqbal yang notabene milik Wakil Presiden RI Jusuf
Kalla.“Bapak M Iqbal juga staf pribadi Wapres tersebut. Jadi mustahil kiranya Pak
Iqbal main-main. Sebab ia juga berniat memajukan Sumbar, karena ia sendiri orang
Batusangkar,” terang Fauzi.

Investor Megaproyek Padang Bay City Tandatangani MoU

Studi kelayakan (feasibility study/ FS) megaproyek Padang Bay City, perluasan pelabuhan Teluk Bayur dan pembangunan terowongan Pegambiran Bungus resmi dimulai. Tim FS PT Amagedon yang dipimpin Prof. B. Maidl akan berada 10 hari lagi di Padang untuk mengambil data-data terkait investasi tersebut. Data awal tersebut akan dibawa ke Belanda untuk dianalisis dan persiapan FS selanjutnya. Kemudian kembali lagi ke Padang melaksanakan FS hingga tuntas. “Bulan depan, tim FS kita akan kembali ke Padang untuk melaksanakan FS keseluruhan,” kata Direktur PT Amagedon, Eddy Pieters usai penandatanganan kesepakatan kerjasama (Momerandum of Understanding/MoU)

FS megaproyek tersebut di Aula Balaikota Padang, Jumat (2/5) antara Eddy Pieters dari PT Amagedon dan Wali Kota Padang, Fauzi Bahar. Dalam kesempatan itu, Eddy membawa 20 rombongan investor Jerman dan Belanda. Komisaris PT OCS M Iqbal yang memiliki andil besar atas teralisasinya MoU ini ikut serta bersama Staf Wapres Tubagus Farich. Selain itu hadir, Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim, Muspida, Rektor Perguruan Tinggi di Padang, pejabat SKPD Pemko Padang dan jajarannya serta mantan Wali Kota Padang, Zuiyen Rais. PT Amagedon perwakilan PT Offshore Crew Service (OCS) di Jakarta, kata Eddy telah menyiapkan dana investasi 700 juta UERO, setara Rp9,4 miliar. Sementara untuk anggaran FS yang diperkirakan menghabiskan waktu antara 4 sampai 6 bulan telah disiapkan sebesar Rp6 miliar. ”Jika FS menyatakan proyek itu laik jalan, PT Amagedon hanya butuh waktu 2 tahun untuk membangun impian tersebut. Untuk itu, saya berharap semua elemen di kota ini mendukung feasibility study dan pembangunan proyek itu nantinya, karena suasana kondusif sangat kita harapkan,” ujar Eddy.

Investasi ini, kata Kabag Keuangan PT Amagedon Sechan Shehab menggunakan sistem kerja sama built of transfer (BOT) selama 30 tahun, karena megaproyek perpaduan investasi Jerman dan Belanda tersebut investasi murni atau tidak ada sharing dengan Pemko Padang. ”Jerman memasukkan alat, sementara PT Amagedon menanggung pembiayaannya,” tambah Sechan, seraya menyebutkan, Jerman memiliki teknologi paling baik dan telah berpengalaman dalam bidang reklamasi pantai di Dubai dan Singapura. Sementara itu staf Wakil Presiden Tubagus Farich yang dibawa rombongan menyatakan Pemprov Sumbar dan Pemko Padang harus menyiapkan infrastukrur menunjang kesuksesan megaproyek ini. Kondisi daerah yang kondusif harus diciptakan, karena sangat sulit menarik investor datang ke Padang.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar mengharapkan dukungan masyarakat Kota Padang. Investasi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Padang. Apalagi, investasinya mencapai Rp9,4 triliun tersebut akan melahirkan multifllier effect. Wako sedikit menyinggung, proyek perluasan pelabuhan Teluk Bayur akan mengungsikan 900 KK yang saat ini menyewa di lahan Pelindo. Pemindahan warga ini dijanjikan tidak ganti rugi, tetapi ganti untung.

PT Pelindo menurut Marketing Businies Development Direktor, Soepadi S.W, mendukung rencana investasi yang memakai lahan Pelindo itu. Namun ia menyatakan, Pelindo akan mengajukan syarat terkait sistem kerja sama dan pembagian keuntungan. Jika nantinya diketahui keuntungan setelah proyek tersebut lebih besar, Pelindo mendukung, sebaliknya jika tidak sesuai, tentu tidak didukung. “Kita akan mengajukan syarat yang berpegang pada prinsip feasible dan marketeble,” ulasnya. Terkait pemindahan warga yang selama ini menyewa, hal itu dinyatakan tidak akan bermasalah, karena sebelumnya Pelindo juga telah pernah memindahkan masyarakat Gaung

Penghargaan MURI Kegigihan Para Pelajar

Sembilan puluh Sembilan nama Allah Swt berkumandang dan menggema di stadion GOR H Agus Salim Padang, Rabu (24/4/2008). Sekitar 40 masaa memadati stadion tersebut dan memecahkan rekor MURI sebagai peserta terbanyak pembacaan Asmaul Husna di Indonesia. Piagam penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) langsung diserahkan Representatif MURI Ngadri kepada Wali Kota Padang Fauzi Bahar.

Rekor terbanyak. Tercatat 16.800 pelajar mengumandangkan Asmaul Husna, sebut Ngadri pada pembukaan Lomba Asmaul Husna pelajar SLTP-SLTA se-Kota Padang, Rabu (23/4/2008). Sebelumnya rekor adalah Balikpapan, pesertanya hanya sekitar 2.000 orang. Tidak hanya jumlah peserta, tetapi MURI juga memberikan penghargaan kepada panitia penyelenggaran pembacaan Asmaul Husna terbanyak di Indonesia.

Penghargaan MURI untuk panitia ini diterima Asisten I Setdako Padang Syafril Basyir. Perlombaan Asmaul Husna dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Sebelumnya. Asmaul Husna perlu terus dikembangkan Pemko Padang untuk menyiapkan generasi muda yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. ”Asmaul Husna akan melahirkan generasi muda penerus bangsa yang religius. Jauh dari efek negatif narkoba.

Adhyaksa Dault memberikan apresiasi kepada Wali Kota Padang yang mencetuskan ide mengajarkan Asma Allah ke peserta didik, bahkan ke warga Kota Padang. “Ini salah satu cara memperbaiki pendidikan. Kita menanamkan moral dan akidah kepada generasi muda. Generasi Asmaul Husna menjawab tantangan masa depan yang diramalkan menjadi generasi liberalis. “Namun Padang mampu menjawab tantangan tersebut,” tandasnya seraya mengucapkan Allahu Akbar...Allahu Akbar yang diikuti serentak para peserta dan pengunjung. Apresiasi juga diberikan pencerah ESQ, Ary Ginanjar. Ia menyatakan pembacaan Asmaul Husna ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan. “Ini bentuk tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya,” ujar Ary.

Namun dia mengingatkan peserta bahwa arti penting Asmaul Husna bukanlah akibat adanya hadiah berupa mobil. Tetapi jika bacaan itu terus diucapkan dengan ketulusan dan ikhlas, Allah telah mempersiapkan hadiah yang jauh lebih besar dan lebih

Ary Gynanjar mengajak semua yang hadir bertasbih kepada Allah. Ary yakin, 2020 nanti Padang akan mampu menuju Indonesia emas. Indonesia yang menang, memiliki SDM berintektual dan berakhlak. Pembukaan Asmaul Husna ba’da Ashar itu juga dihadiri Wakil Walikota Padang, Yusman Kasim

Ketua DPRD Padang Hadison, Sesepuh Minang, Azwar Anas, Ketua MUI Padang, Syamsul Bahri Khatib, muspida, pejabat dan staf Pemko serta masyarakat Kota Padang. Penghargaan MURI, kata Fauzi Bahar diperoleh berkat kegigihan seluruh pelajar SMP-SMA Kota Padang untuk menjadi generasi yang religius. ”Saya juga berterima kasih kepada majelis taklim yang telah membudidayakan bacaan Asma Allah ini dan kepada guru yang telah membimbing,” ungkap Fauzi Bahar

Menurut Nadri, MURI pada dasarnya menghargai dan memberi penghargaan kepada hal-hal yang bersifat superlatin, unik, dan langka. Superlatin tentunya sesuatu yang terukur. Karena selama ini pembacaan Asma'ul Husna belum pernah dilakukan secara serentak seperti yang dilakukan masyarakat Padang.

"Jadi untuk itu, masyarakat kota Padang menerima penghargaan MURI sebagai pembaca Asma'ul Husna secara serentak dengan peserta terbanyak, yakni 16.800," ungkap Nadri.

Sebelumnya, tambah Nadri, sudah pernah dilakukan di Banjarmasin dan Balikpapan dengan jumlahnya sekitar 1000-2000an peserta.

"Kemudian Semarang juga pernah tapi dalam tajuk yang berbeda, yaitu peserta pembaca Al-Qur'an terbanyak 13.129 murid SD," kata Nadri.

Atas penghargaan ini, Walikota Padang, Fauzi Bahar, berterimakasih kepada siswa-siswi SLTP maupun SLTA se- Kota Padang serta masyarakat yang ikut serta dalam melaksana pembacaan Asma'ul Husna secara serentak di lapangan sepakbola GOR Agus Salim Padang.

"Selain itu saya juga berterima kasih kepada para guru-guru baik SLTP, SLTA, dan TPA serta MDA yang mengajarkan murid-muridnya untuk menghafal Asma'ul Husna," ungkapnya.

Selain pemberian penghargaan atas pembacaan Asma'ul Husna secara serentak dengan peserta 16.800, MURI juga memberikan penghargaan kepada panitia pelaksana pembacaan Asma'ul Husna yang diterima oleh ketua pelaksana, Samsul Basril, SH.

Jumat, 21 Maret 2008

Ribuan Warga Kota Padang Hadiri Lomba “Asmaul Husna”


Sekitar 120 ribu warga Kota Padang memadati Lapangan Imam Bonjol, dengan antusias keinginan masyarakat menyaksikan pembukaan “Lomba Asma’ul Husna” yang pertama kalinya digelar di Kota Padang dengan hadiah yang cukup besar dan menarik yaitu satu unit Mobil AVP, bagi juara pertama.

Lomba Asma,Ul Husna ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI diwakili staf Ahli di Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama Prof.Dr.H.Arif Gufron, Sabtu (4/8). Hadir Gubernur, Ketua DPRD Tk.II Wakil Walikota Padang, Muspida dan para pejabat dilingkungan Pemko Padang.

Prof. DR.H. Arif Gufron mengatakan Menteri Agama bangga dan slut kepada kota PAdang yang telah membuka lembaran sejarah baru, dengan menggelar lomba Asmaul Husna, karena satu-satunya di Indonesia yang mengadakan lomba ini dengan hadiah yang cukup menarik, tetapi hadiah ini bukanlah tujuan utama yang jelas masyarakat kota Padang telah mengumandangkan Asma ul Husna, jika kita sering menyebut ini apa yang kita mohon isyaAllah Allah akan mengabulkannya. Untuk itu bagi peserta yang tidak j dapat hadiah jangan berkecil hati Allah yang akan memberi kita hadiah dengan pahala lebih besar ujar Arif Gufron. Walikota Padang Fauzi Bahar mengatakan kota Padang sebagai ibukota Sumbar terkenal dengan Budaya MInang Kabau yang filosofisnya adapt basandi sara’ (ABS) sara’ basandi kitabullah (SBK) warga kota padang harus mencerminkan ini, salahs atu caranya adalah dengan menggelar lomba Asma Ul Husna, antar kelurahan sekota Padang dengan peserta 10.400 orang, dengan seringnya kita mengumandangkan ini, apa yang dikhawatirkan masyarakat tentang isu tsunami selama ini semoga kota Padang terhindar, untuk menghindarnya dari marabahaya ini tentu kita harus selalu mengingat dan berdoa kepada sang pencipta (Allah SWT), dzikir dan do’a yang paling mujarab adalah Asma Ul Husna, ujar Fauzi Bahar.

KH. Ary Ginanjar Agustian dalam tausiahnya mengatakan salut dan bangga kepada Walikota Padang bersama masyarakatnya yang sering melakukan kegiatan keagamaan salah satuny adalah menggelar lomba Asma Ul Husna, belum pernah derah lain melakukannya kota Padang telah berbuat. Selaku umat islam berkewajiban untuk mendukung kegiatan ini, sehingga gema dan siar agama islam makin berkumandang dikota Padang, ujar Ary Ginanjar.

Selanjutnya walikota, wakil walikota ketua DPRD Padang, Ketua BAZDA, menyerahkan zakat untuk 1.250 anak dan keluarga miskin kota Padang yang tersebar di 11 kecamatan sebesar Rp 370.000.000,- disamping itu walikota padang Fauzi Bahar juga menyerahkan beasiswa sampai tamat bagi anak yang kurang mamapu yang ebrhasil diterima dikedokteran Unand. Dewan juri lomba Asma Ul Husna terdiri dari Qori/’Qori’ah terbaik tingkat nasional dan internasional antara lain H. Alman Yusuf, Drs. Darmis Darwis, Drs. H. Wardas Tanjung, Arasy Dt. Bdr. Hitam, Hj. Wildayati, Hj. Resfgina, Dra, Zainar Taher, HJ. Harmawita, SH, Syafrida, BA dan Dra. Emmiwati Roza.

Lantunkan Asmaul Husna, Bocah Diberi Rp 50 ribu Oleh Walikota


Asmaul Husna di kota Padang sudah menjadi tren, terutama di kalangan anak-anak pengajian. Hal tersebut tidak lain merupakan jasa dari Walikota Fauzi Bahar pada 2007, dengan menggerakkan warganya untuk menghafal Asmaul Husna.

Mayoritas anak-anak Sekolah Dasar sudah hafal dengan Asmaul Husna. Oleh karena itu, ketika Fauzi Bahar berkunjung ke Pasar Raya didampingi Manager SPR Jimmy seorang anak Sekolah Dasar tiba-tiba menghampirinya sambil melantunkan Asmaul Husna.

Tentu saja, Fauzi Bahar pun menghentikan langkahnya. Didengarnya anak yang masih memakai seragam sekolah tersebut melantunkan 99 zikir sampai habis. Menjelang kalimat terakhir, Fauzi tiba-tiba mengeluarkan sehelai uang biru dari saku bajunya dan memberikannya kepada si bocah disambut tepukan dari yang menyaksikan.

Betapa senang bocah tersebut mendapatkan sehelai uang Rp.50 ribu dari Pak Walikota. Tak mau kalah, Jimmy ikut memberikan uang sebesar Rp.100 ribu. Sujud syukur diucapkan si bocah sambil dihampiri Ibunya.

Menurut Ibunya, anaknya itu memang ikut pengajian di sekitar daerah tersebut. Ia mengatakan hal demikian kepada Fauzi Bahar, yang kembali disemangati oleh walikota yang menjabat sejak tahun 2003 itu dengan mengusap kepala sang bocah.

Kamis, 20 Maret 2008

Kak Fauzi Bahar Buka Jambore


Dinas Pendidikan Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang menyelenggarakan Jambore ranting gerakan Pramuka selama dua hari ( 17-18 Juni 20076). Peserta 430 mulai dari tingkat sekolah dasar hingga SLTA, lokasi di lapangan SMP-36 Koto, Kelurahan Teluk Kabung Tengah. Jambore tersebut dibuka Walikota Padang Drs.H.Fauzi Bahar M.Si. yang juga Ketua Majelis Pembimbing Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Padang

Walikota mengharapkan kepada para peserta Jambore untuk mengikuti seluruh kegiatan dengan seriuas dan tekun untuk menggali keterampilan dan ilmu pengetahuan tentang kepramukaan, karena kegiatan pramuka mendidik kita untuk berdisiplin dengan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan kepedulian antar sesama.

Bagi siswa yang rajin mengikuti latihan pramuka akan memiliki sipat dan tingkah laku serta kepribadian yang baik. Pramuka juga mendidik kita untuk hidup bermasyarakat dan bergotong royong. Buktinya semua kegiatan pramuka ini dilaksanakan bersamaan dan kekeluargaan dengan semangat saling menghargai dan menghomarti, ujar Wako.

Kepada para pendidik, Wako mengharapkan supaya kegiatan Pramuka ini dapat diaktifkan di sekolah-sekolah dalam rangka memperesiapkan geneassi muda yang terampil sebagai calon pemimpin masa depan. Kepribadian yang baik (Akhlak) harus kita tanamkan kepada para generasi muda sejak usia dini.

Pramuyka satu-satunya sarana yang tepat untuk membina generasi muda untuk memiliki kepribagian yang baik, sehingga mereka tidak muda tergoda oleh bermacam pengaruh negatif seperti narkoba serta penyakit masyarakat lainnya.

Kegiatan Pramuka merupakan antisipasi untuk menghindari generasi muda dari pengaruh narkoba, togel dan tindakan kriminalitas, karena waktu luang mereka telah kita isi dengan berbagai kegiatan positif, mereka yang terlibat narkoba itu karena waktu luangnya tidak ada kegiatan positif, sehingga mereka mudah terpengaruh kepada hal-hal yang negatif, ingat Wako.

Untuk memotivasi generasi muda dalam mengikuti kegiatan Pramuka ini, UPTD Kecamatan Bungus Teluk kabung mengadakan kursus mahir dasar (UMD) dengan peserta 22 orang dari para pembina Pramuka di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Karena peserta UMD ini dari kalangan kepala sekolah, dengan harapan di masing-masing sekolah mulai dari tingkat SD sampai SLTA dapat meningkatkan kegiatan Pramuka di setiap sekolah, kata panitia Jambore, Jamaris Yunus, SE.

Kegiatan Jambore ini akan dapat memotivasi dan memberikan semangat serta pelajaran baik bagi peserta maupun pembina untuk memajukan Pramuka di Kecamatan Bungus Telouk Kabung. Karena Pramuka di Kota Padang merupakan kegiatan primodona untuk melahirkan generasi muda yang terampil dan berakhlak mulia, ujar Jamaris Yunus yang juga Kepala UPTD Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

Padang Siapkan Perda Tsunami


Pemerintah Kota Padang menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) antisipasi bahaya tsunami. Perda ini sangat penting karena sekitar sekitar 60 persen dari 900 ribu penduduk Padang tinggal di daerah pesisir yang rawan bencana tsunami.

Karena itu, kata Wali Kota Padang, Fauzi Bahar, diperkirakan akan banyak sekali korban jiwa bila terjadi tsunami di Padang. Bahkan jumlahnya bisa lebih besar dari Aceh. “Karena itu harus ada upaya untuk menghindari korban,” kata Fauzy, hari ini.

Peraturan yang akan dibuat itu antara lain tentang pengaturan gedung tinggi yang harus dibuka untuk tempat evakuasi. Peraturan ini juga akan mengatur informasi stunami melalui radio dan televise lokal. “Perda ini juga akan mengatur pelajaean wajib evakuasi di sekolah-sekolah,” ujar Fauzy.

Sumatra Barat, kata Fauzy, termasuk daerah yang rawan tsunami. Pergerakan Lempeng Samudra Hindia dan Lempeng Benua Eurasia di bawah Kepulauan Mentawai, menurut ahli geologi dapat menimbulkan gempa besar yang memicu tsunami dengan rotasi 200-an tahun.

Gempa besar dan tsunami terakhir melanda kawasan itu pada 1833 dan diperkirakan dalam 30 tahun ke depan hal yang sama bisa kembali terjadi.

Tiga Penghargaan Diraih Pemko Padang


Sebuah kenyataan lagi dari upaya keras warga kota bersama Pemko Padang’ Pemerintah Pusat masih mempercayakan Kota Padang sebagai prestasi bergengsi. Penghargaan Piala Adipura tahun 2007 untuk kota tercinta, sebagai bukti prestsai Kota Padang di bidang kebersihan tahun ini jeuh lebih baik, dimana saat bersamaan dalam rangka hari lingkungan hidup, Kota Padang sekaligus mendapat tiga penghargaan

Penghargaan tersebut yaitu Piala Adipura sebagai lambang supremasi bidang kebersihan lingkungan, penghargaan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dan Piala Adiwiyarta yakni penghargaan untuk sekolah terbersih dan bernuansa lingkungan hidup terbaik tingkat nasional, dalam hal ini diraih SMP 24 Padang.

Bahkan, yang lebih menggakan masyarakat Kota Padang tahun ini, penghargaan diraih dimana sebelumnya muncul berbagai anggapan bahwasanya Kota Padang dikhawatirkan gagal mempertahankan Piala Adipura yang diraih sejak tahun 1984 itu. Namun, hasilnya membanggakan dimana berhasil menerima tiga penghargaan sekaligus.

Bahkan, untuk penghargaan SLHD dan Adiwiyarta menjadi motivasi tersendiri bagi Pemko Padang. Sebab, untuk SLHD Padang berhasil mempertahankan penghargaan terbaik sejak diselenggarakan oleh Kementrain Lingkungan Hidup tahun 2005.

Pemko Padang langsung menerima sebagai pemilik SLHD terbaik dari seluruh daerah tingkat nasional, dan berhasil dipertahankan 2007 hasil penilaian 2006 lalu.

Sedangkan untuk Adiwiarta juga yang pertama kali diselenggarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, dan Kota Padang di bawah kepemimpinan Walikota Fauzi Bahar dan Wakil Walikota Yusman Kasim berhasil meraih penghargaan pertama melalui SMP 24 Padang.

Walikota Padang H. Fauzi Bahar yang sedang berada di Jakarta melalui telepon selularnya kepada wartawan di Pers Room Balaikota, Selasa (5/6) yang juga disakssikan Kepala badan Komunikasi dan Informasi, Drs. H. Deno Indra Firmnasyah` Kabid Kehumasan Hasrul Piliang dan Humas Badan Pengendalian Dampak Lingkungan daerah (Bapedalda), Emrizal kepada mengatakan, Adipura yang diterima Kota Padang tahun ini merupakan prestasi masyarakat kota Padang, kalangan BUMN/BUMD dan Perbankan serta pihak-pihak yang telah membantu menyukseskan mewujudkan Kota Padang yang bersih serta bernuansa lingkungan.

“Terutama sekali, kita sangat berterima kasih kepada petugas kebersihan yang lebih dikenal dengan nama pasukan kuning. Melalui kerja kerasnya setiap hari, bahkan sebelum subuh di saat warga kota tertidur lelap, pasukan kuning ini sudah terjun ke lapangan. Mereka merupakan pahlawan kebersihan kita yang mempertahankan Adipura ini,” kata Fauzi Bahar.

Piala Adipura tersebut merupakan yang kesekian kalinya diraih Kota Padang diraih Kota Padang. Makanya, tak heran jika berbicara Adipura, kita teringat Kota Padang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang, HervanBahar menambahkan, Pemko Padang mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat dan berbagai pihak telah menyukseskan menciptakan lingkungan kota yang bersih.

“Ini merupakan prestasi masyarakat Kota Padang serta unsur yang telah banyak berkorban melalui bantuannya seperti kalangan BUMN/BUMD dan Perbankan yang telah menyumbangkan becak sampah, truk container dan pembangunan bak sampah masyarakat,” katanya.

Ia mengharapkan, hendaknya melalui penghargaan yang diraih tahun ini dapat memacu warga kota untuk lebih berprestasi lagi di masa datang. Terima kasih warga kota.

Fauzi Bahar Terima Wahana Tata Nugraha

Kemacetan lalu-lintas ternyata menjadi sumber pemborosan anggaran negara yang luar biasa besarnya. Wakil Presiden Jusuf Kalla menghitung, akibat kemacetan satu jam saja di Jakarta, negara dirugikan Rp100 miliar.

Menurut Kalla, kemacetan lalu-lintas selama satu jam memboroskan tiga liter bahan bakar per mobil. “Kalau ada sejuta mobil macet, tinggal kalikan saja dengan subsidi premium Rp4 ribu per liter, lebih dari Rp100 miliar. Belum dihitung kerugian ekonomi dan dampak lingkungannya,” ujar Kalla usai menyerahkan piala Wahana Tata Nugraha pada kota paling tertip lalu-lintasnya di Istana Wakil Presiden kemarin 21 Februari 2008. Surabaya meraih piala itu untuk kategori Kota Raya. Ini adalah Wahana Tata Nugraha ke-12 bagi Surabaya. Sementara, Lumajang dan Mojokerto meraih Wahana Tata Nugraha untuk kategori kota sedang. Kalla mengingatkan, setiap liter premium yang dibakar di jalan disubsidi pemerintah dari hasil pajak rakyat. Karena itu, dia meminta masyarakat menghemat bahan bakar.

“Jangan berfikir enak-enak berputar-putar cari angin, karena negara yang membayar putar-putar itu,” tegasnya. Akibat membiayai subsidi BBM yang nilainya melonjak menjadi Rp200 triliun bila harga minyak internasional melonjak di atas USD100 per barel, kata dia, negara harus mengurangi alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan. “Askeskin tidak dibayar. Darimana membayarnya, kalau seperempat anggaran pemerintah justru dibakar di jalan,” tukasnya. Selain kerugian ekonomi, kemacetan juga menyebabkan perubahan perilaku masyarakat Indonesia. Rakyat kini lebih pemarah karena kerap terjebak kemacetan, berangkat kerja lebih pagi dan pulang lebih malam, kurang waktu berkumpul bersama keluarga, dan harus membayar biaya bahan bakar lebih banyak.

Kalla juga menilai angkutan umum berperan besar dalam kemacetan lalu lintas. Jamak angkutan umum ngetem berlama-lama menunggu penumpang. Padahal, angkutan umum diizinkan beroperasi untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Ini terjadi karena Dinas Perhubungan tidak membatasi jumlah kendaraan maupun trayek angkutan umum. “Bahkan orang-orang Dinas Perhubungan kadang menaruh formulir izin trayek di bagasi mobilnya. Mereka bagi-bagikan asal pengusaha mau bayar sekian,” katanya lugas.

Terima WTN

Pada kesempatan tersebut, pemerintah melalui Menteri Perhubungan memberikan penghargaan plakat Wahana Tata Nugraha kepada sembilan kota dan kabupaten di Sumbar bidang tertib lalu-lintas untuk kategori kota besar, sedang dan kecil. Penghargaan diserahkan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Jamal kepada Walikota Padang Fauzi Bahar disaksikan Wapres. Walikota Padang H Fauzi Bahar yang juga masuk sebagai salah satu kota penerima penghargaan dapat kepercayaan untuk mewakili 41 kabupaten dan kota penerima Wahana Tata Nugraha. Usai menerima penghargaan, Fauzi Bahar menjelaskan kota yang dipimpinnya berhasil mempertahankan penghargaan serupa yang diraih tahun lalu.

Fauzi Bahar Terima Manggala Bakti Husada

Pemerintah Pusat kembali memberikan penghargaan tertinggi kepada Walikota Padang Drs. H. Fauzi Bahar, MSi . Kali ini dalam Bidang Kesehatan.

Dalam siaran persnya kabid kehumasan Bakominfo Kota Padang, Drs Hasrul Piliang Msi yang diterima padangmedia.com Minggu (11/11) disebutkan, Sekretariat Pemko Padang, Jumat petang (9/11), menerima Faximili bernomor kp.01.02.4.2.A.1535 dari Departemen Kesehatan, ditandatangani Sekjen dr.Sjafil Ahmad,MPH.

Dalam surat itu dinyatakan, dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 43 tahun 2007, Pemerintah memberikan Penghargaan Manggala Bakti Husada kategori WISTARA kepada Walikota Padang Fauzi Bahar. Penghargaan itu akan diserahkan Menteri Kesehatan atas nama Presiden, Selasa (13/11) di Depkes Jakarta.

Penghargaan Manggala Bakti Husada kategori WISTARA adalah Penghargaan tertinggi dalam lomba Kota Sehat. Dua kategori penghargaan ada di bawah kategori ini, yakni Penghargaan kategori WIWERDA dan kategori PADAPA.

Walikota Fauzi Bahar, ditetapkan sebagai penerima Penghargaan WISTARA itu, setelah dinilai Tim Penilai Depkes RI memenuhi kriteria minimal enam unsur pengembangan atau tatanan yang dinilai. Kelima unsure yang menjadi penilaian itu, 1. Kawasan Pemukiman Sehat, 2. Kawasan Wisata Sehat 3. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat. 4.Kawasan Hutan Sehat dan 5.Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizi serta ke 6. Kehidupan Masyarakat yang sehat mandiri.

Bersama Walikota Fauzi Bahar, lima orang Kepala Daerah lainnya juga meraih penghargaan kategori tertinggi di bidang kesehatan itu, yaitu Bupati Lumajang Ahmad Fauzi, Buapati Gianyar Agung Barata, Walikota Metro Lampung Lukman Hakim, Walikota Yogyakarta Herry Zudianto dan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah.

Fauzi Bahar, saat mengetahui mendapat Penghargaan itu, tengah berada di Australia , mendampingi kunjungan resmi Wakil Gubernur Sumbar Prof. Marlis Rahman ke Negara Kangguru itu. Saat diberitahu, tutur Hasrul, menyatakan rasa syukur dan Fauzi Bahar menyebut, bahwa ini adalah prestasi untuk sebuah kerja keras yang dilakukan Warga Kota selama ini. “Yang meraih penghargaan itu pada hakekatnya adalah Warga. Tanpa adanya kesadaran warga Kota yang sudah semakin baik tentang Kesehatan, mustahil penghargaan tertinggi ini dapat dicapai,”ucapnya

Rabu, 19 Maret 2008

Memakmurkan Masjid dengan Program Didikan Subuh

Program ini dijadikan bagaian dari penentuan nilai rapor. Siswa yang tidak mengikuti kegiatan sebanyak dua kali diwajibkan mengulang. Bertandanglah ke kota Padang pada Sabtu malam, dan menginaplah. Kemudian, Ahad dini hari menjelang Shubuh, datanglah ke masjid. Niscaya akan kita jumpai puluhan bahkan ratusan anak usia SD melakukan shalat Shubuh berjamaah. Program yang digulirkan oleh Walikota Padang Fauzi Bahar baru-baru ini merupakan salah satu cara memakmurkan masjid.

''Sekaligus, ini merupakan ikhtiar untuk membentengi anak-anak kita dengan benteng akidah, ibadah dan akhlak yang baik sesuai tuntunan agama. Program ini wajib diikuti oleh 40 ribu murid SD se-kota Padang,'' kata Fauzi Bahar saat membuka secara resmi Seminar Manajemen Masjid yang diadakan di Masjid Jabal Rahmah PT Semen Padang.

Fauzi menyebutkan, program yang bernama Didikan Shubuh itu muncul didorong oleh keprihatinan akan minimnya jumlah jam pendidikan agama yang diterima oleh para siswa. Dalam setahun, kata dia, jumlah jam pelajaran agama tak lebih dari 30 jam. Namun, kalau Pemda ingin menyisipkan tambahan jam pelajaran agama pun tak mungkin lagi. Sebab, semua jam pelajaran sudah terisi penuh. Langkah terbaik, kata Fauzi, adalah mencari jam tambahan di hari lain. Akhirnya dipilihlah hari Ahad Shubuh. ''Program ini lamanya 20 minggu kali 2,5 jam, sehingga total mencapai 50 jam. Ini hampir dua kali lipat jumlah jam pelajaran agama di sekolah,'' katanya.

Untuk mengefektifkan program tersebut, Pemda Kota Padang memutuskan Didikan Shubuh sebagai bagian dari penentuan nilai rapor. Siswa yang dua kali tidak ikut Didikan Shubuh akan kena her. ''Nilai ulangan akhir sekolah ditambah nilai Didikan Shubuh, kemudian dibagi dua, itulah nilai rapor,'' tegasnya.

Program Didikan Shubuh, kata Fauzi, merupakan tindak lanjut dari program Pesantren Kilat yang digelar pada bulan Ramadhan silam. Ketika itu, seluruh siswa di kota Padang wajib mengikuti sanlat selama seminggu yang diadakan di masjid-masjid di Padang. Minggu pertama Ramadhan, pesertanya adalah anak-anak SD. Minggu kedua, siswa SMP. Minggu ketiga, siswa SMU. Tiap malam diadakan acara perenungan (muhasabah). ''Ternyata sanlat dan perenungan itu berdampak positif bagi para siswa, sehingga kami tergerak untuk melanjutkannya dengan program Didikan Shubuh,'' tutur Fauzi.

Fauzi Bahar : Perbanyak Skill Penanggulangan Bencana

Antisipasi ke depan, Pemko telah menyiapkan anggota Karang Taruna sebagai Karang Taruna Tanggap Darurat (Tagana). Dalam artian, Karang Taruna garda terdepan melakukan penanganan dan pencegahan bencana dan evakuasi warga. Hal ini mengingat Kota Padang dijadikan sebagai pilot project Tagana di Indonesia yang dicanangkan tahun lalu oleh Ketua Bakornas yang juga Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Di samping itu, bagaimana kita menyiapkan masyarakat memiliki skill, berupa pelatihan terhadap penanggulangan bencana.

Ketika bencana datang, masyarakat tidak panik menghadapinya. Begitu pun, kita juga menyiapkan peralatan-peralatan dan daerah evakuasi bagi warga.
Seperti, menyiapkan jalur evakuasi dengan memperlebar jalan, shelter-shelter evakuasi serta gedung-gedung tahan gempa sebagai tempat evakuasi. Untuk menghadapi bencana lainnya, Pemko Padang akan bersikap tegas terhadap para penebang pohon di hutan Kota Padang. Pasalnya, kegiatan penebangan liar itu berdampak musibah bagi warga kota. Pemko juga tidak memberikan izin lagi kepada pihak developer untuk membangun perumahan di kawasan Utara Kota Padang dan sekitarnya.

Ini disebabkan kawasan tersebut adalah kawasan rendah, kawasan tempat tampung air (catchments area) yang selalu menjadi langganan banjir di saat hujan lebat terjadi. Jikalau pihak developer ingin membangun perumahan, silahkan saja di daerah gurun, kawasan Bypass dan sekitarnya. Dalam hal ini, Pemko akan bersikap selektif terhadap segala perizinan perumahan yang dibangun oleh pihak developer. Kemudian, Pemko akan perhatikan betul segala bentuk tata ruang bangunan dan bentuk Amdal-nya. Apakah terdapat di daerah sawah yang produktif atau tidak. Kalau iya, jelas tidak akan saya izinkan. Tapi kalau di daerah pembukaan lahan baru, baru boleh.

Untuk penanganan abrasi pantai, tahun 2007 Pemko Padang mengalokasikan dana Rp10 miliar untuk pemasangan batu krib di sepanjang 0,5 kilometer pantai Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah. Tahun 2008, kita merencanakan pembangunan batu krib ini di kawasan Pantai Pasir Jambak Pasie Nan Tigo. Kepada warga untuk terus menambah pengetahuan dan skill bagaimana penanggulangan bencana. Kemudian, mempelajari serta mengetahui tanda-tanda bencana.

Kamis, 13 Maret 2008

Berantas Judi Tawarkan Investasi

SELAMA ini orang lebih mengenal nasi Padang ketimbang Kota Padang. Kalaupun sempat ke Kota Padang, itu pun, menurut sejumlah wisatawan Nusantara dan mancanegara, karena kebetulan Bandar Udara Tabing dan Pelabuhan Telukbayur berada di wilayah kota yang menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini. Tujuan mereka sebenarnya mungkin Kota Wisata Bukittinggi atau Kota Serambi Mekkah Padang Panjang, atau Kepulauan Mentawai untuk berselancar dan melihat kekayaan khazanah seni budaya Suku Mentawai.

KENYATAAN seperti itu bisa dimaklumi, tapi itu kondisi sampai tahun 2003. Gebrakan dari Kota Padang, 10 tahun terakhir hingga tahun 2003, nyaris tak ada. Pada dasawarsa itu orang tahu Kota Padang, ketika mencuat sejumlah kasus, seperti kasus balita gizi buruk, kasus wali kota-ketika itu Zuiyen Rais-terlibat tindak pidana penyalahgunaan uang negara, ia kemudian dinon-aktifkan, jadi terpidana, dan kemudian dinyatakan bebas oleh Mahkamah Agung.

Untuk bidang pendidikan, kebijakan Pemerintah Kota Padang membuat sejumlah kebijakan seperti selama Ramadhan sekolah libur, tapi semua pelajar, mulai dari SD sampai SMK/SMU harus ikut pendidikan pesantren. Sebelum pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan soal buku-buku pelajaran yang berlaku lima tahun, Wali Kota Padang Fauzi Bahar sudah mendahuluinya, dengan sekaligus menganggarkan buku pelajaran dalam APBD sehingga anak-anak nanti dapat buku gratis yang bisa digunakan turun-temurun selama lima tahun.

Pasca-Ramadhan sampai sekarang, Pemerintah Kota Padang lagi gencar-gencarnya membasmi judi, sekaligus kampanye antijudi dan antinarkotika. Program ini mendapat dukungan luas, sampai-sampai masyarakat berinisiatif menggelar kebulatan tekad yang dihadiri lebih dari 5.000 warga di Lapangan Imam Bonjol.

"Pemerintah Kota Padang sangat serius memberantas judi dan segala macam bentuk penyakit masyarakat. Karena itu, mulai tahun anggaran 2005, dalam APBD Kota Padang akan dianggarkan dana Rp 1 miliar untuk berantas judi," kata Fauzi Bahar.

Wali Kota Fauzi Bahar mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberantas judi hingga ke akar-akarnya.

MENYADARI Kota Padang memiliki banyak potensi, kini Pemerintah Kota Padang gencar mencari investasi. Posisi Kota Padang sebagai ibu kota Provinsi Sumbar, pintu gerbang Indonesia untuk wilayah barat-karena memiliki Pelabuhan Telukbayur, yang satu-satunya di wilayah barat-dan dilengkapi sarana dan prasarana pendukung yang memadai, sebenarnya prospektifnya relatif lebih bagus dibandingkan dengan daerah lain di Sumbar.

"Investasi kami galakkan. Selain potensinya tersedia, pada gilirannya juga akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output, berarti juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Fauzi Bahar, yang ketika itu didampingi, Asisten II Indra Catri.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kota Padang tidak dapat dipisahkan dengan peningkatan investasi yang ditanamkan. Dalam perencanaan pembangunan, target pertumbuhan ekonomi telah ditentukan sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut, sangat diperlukan investasi yang membutuhkan ketersediaan dana pembangunan, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri.

Peningkatan investasi, yang diharapkan dalam menentukan target pertumbuhan perekonomian, tidak terlepas dari potensi dan peluang investasi yang dimiliki oleh Kota Padang. Bila dilihat dari sumber daya yang dimiliki, Kota Padang memiliki ketersediaan yang cukup lengkap dan memadai.

Di antara peluang investasi yang dimiliki adalah sektor pertanian subsektor perikanan laut, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor-sektor lain pendukung pariwisata.

Fauzi Bahar menjelaskan, sejak lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Kota Padang menunjukkan tren yang positif, tetapi pergerakannya masih terlihat lambat. Tahun 2003, pertumbuhan ekonomi Kota Padang meningkat sebesar 4,98 persen, hal ini lebih baik daripada pertumbuhan ekonomi Sumbar maupun Indonesia, yang masing-masingnyua 4,48 persen dan 4,10 persen. Tahun 2004, diyakini pertumbuhan ekonomi Kota Padang mencapai 5,5 persen sampai 6 persen.

"Pertumbuhan ekonomi akan meningkat kalau investasi yang ditanamkan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Kota Padang memiliki potensi investasi yang relatif lengkap untuk dikembangkan. Karena, Kota berpenduduk 765.450 (pendataan tahun 2003) ini memiliki sumber daya alam yang beragam dan sumber daya manusia yang menunjang," papar Indra Catri.

Kota Padang merupakan pusat pemerintahan sehingga selalu ramai untuk dikunjungi, baik untuk keperluan pemerintahan maupun untuk kepentingan usaha. Kota ini memiliki fasilitas Bandara Tabing dan Pelabuhan Telukbayur, yang merupakan pintu masuk barang maupun orang ke Sumbar yang berasal dari luar daerah maupun luar negeri, juga menjadi pintu keluar bagi barang-barang hasil produksi Sumbar ke luar daerah maupun ke mancanegara. Hal ini sangat mendukung untuk dikembangkan investasi untuk sektor angkutan dan perdagangan.

Posisi Kota Padang, yang terletak di pantai barat Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudra Indonesia dan memiliki garis pantai sepanjang lebih kurang 63,13 km, juga merupakan potensi yang besar untuk mengembangkan sektor perikanan laut dan industri pendukungnya, serta berpotensi untuk sektor wisata pantai bahari.

Gambaran lain investasi yang bisa ditanamkan di kota seluas 694,96 persegi ini adalah, sebagaimana dipaparkan Fauzi Bahar dan Indra Catri, untuk sektor industri sangat beragam. Industri pengolahan ikan, misalnya, didukung potensi perikanan yang cukup memadai, baik perikanan darat maupun laut.

Pada tahun 2003 produksi perikanan laut Kota Padang sebesar 13.737,40 ton yang terdiri dari berbagai jenis ikan dengan jenis terbanyak cakalang, karang, dan tuna. Sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki antara lain sebanyak 354 perahu tanpa motor, 427 perahu motor tempel, dan 518 kapal motor.

Industri karet juga punya peluang besar. Saat ini produksi industri karet baru mencapai 12.000 ton, sementara potensi hasil perkebunan karet yang berada di kabupaten sekitar Padang mencapai 145.230 ton untuk perkebunan rakyat dan 6.591 ton untuk perkebunan swasta. Dengan demikian, masih banyak potensi investasi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan hasil industri karet.

Lalu, industri pengolahan minyak sawit mentah (CPO), yang sangat ditunjang oleh produksi kelapa sawit yang ada di daerah Sumbar. Tahun 2003 produksinya 402.760 ton untuk perkebunan rakyat dan 969.383 ton untuk perkebunan swasta. Sebagian dari produksi kelapa sawit tersebut telah diolah dalam bentuk CPO yang pabriknya berada di masing-masing daerah sentra produksi sehingga Kota Padang memiliki bahan baku yang melimpah bila dilakukan investasi dalam industri ini.

Di sektor perdagangan tersedia banyak pasar (17) dan pusat pertokoan dengan kios sebanyak 2.987 unit, serta tiga buah pusat perbelanjaan modern. "Kini sedang dibangun sebuah plaza, di areal bekas Terminal Lintas Andalas di Jalan Pemuda, Padang," ujar Fauzi Bahar.

Kemudian juga banyak peluang investasi di sektor perhotelan dan restoran. Kedua sektor ini ditunjang keberagaman obyek wisata di Kota Padang, seperti wisata kota tua, 21 obyek wisata alam, 10 obyek wisata sejarah dan kepurbakalaan, serta tujuh pulau untuk wisata bahari.

"Pemerintah Kota Padang akan memberikan kemudahan dan menyediakan sarana dan prasarana pendukung. Jangan ragu untuk berinvestasi di Kota Padang," tandas Wali Kota Fauzi Bahar

FAUZI BAHAR KETUA ILUNI UNP

Fauzi Bahar terpilih sebagai ketua Ikatan Alumni (Iluni) UNP untuk periode 2007-2011 menggantikan Marlis. Minggu malam di Pangeran Beach Hotel. Ketua terpilih Fauzi Bahar langsung dilantik Rektor UNP Z Mawardi Effendi. Fauzi, alumni UNP (IKIP Padang) dari Fakultas Ilmu Keolahragaan itu,terpilih setelah melalui proses pemilihan yang menegangkan. Awal pelaksanaan proses pada sidang pemilihan ketua yang dihadiri sekitar 500 peserta, yang terdiri dari 40 DPD itu, terjaring enam calon Ketua, yaitu Fauzi Bahar (Walikota Padang), Drs. Ganefri, MT (Dosen UNP) Mulyatsyah,MM (Diknas Provinsi), Marlis,MM (Pengusaha/Ketua Iluni Demisioner) Zulheman, MM (DPRD Kota Padang), Adirosal,MSi (Wawako Padang Panjang) dan M.Nurnas.MM (Pengusaha).

Menjelang pemungutan suara dilakukan, pimpinan sidang, H AM Dt Garang, sesuai Tatib pemilihan meminta ketegasan kesediaan nama-nama yang telah dicalonkan, apakah bersedia dicalonkan atau tidak. Pada saat itu, Drs Ganefri MT, dosen UNP, berdiri dan langsung mengajukan pengunduran dirinya. Hal yang sama dilakukan oleh Drs Marlis, MM, secara tak terduga Drs Adirozal MSi, alumni UNP dari Fakultas Bahasa dan Seni pun mengikuti jejak calon lainnya. Akhirnya, tinggal empat nama, yang maju pada putaran pemilihan yang mempergunakan sistem one man one put (pilihan langsung, satu orang satu suara), yaitu Fauzi Bahar, Mulyatsyah, Zulherman dan M Nurnas. Sesuai Tatib, ke empat calon, sebelum pemungutan suara, diminta menyampaikan visi dan misi.

Pada tampilan pertama, sesuai dengan nomor urut maju Fauzi Bahar menyampaikan Visi dan Misi. Berikutnya tampil Mulyatsyah, sebelum mengakhir pidatonya Kepala TU Diknas Provinsi Sumbar itu, menyampaikan pengunduran dirinya, dan Ia menuju kursi Fauzi Bahar dan saling berpelukan. Tinggal Zulherman, setelah berpidato dan menyampaikan program kerjanya kalau terpilih, Ia pun langsung menyatakan mundur dan memberi jalan kepada Fauzi Bahar untuk maju. Tinggal lagi M Nurnas yang menyampaikan visi misi. Setelah M Nurnas selesai membacakan visi dan misinya, namun menjelang turun podium Ia pun menyampaikan pengunduran dirinya. “Kita tompangkan harapan besar kita kepada Saudara kita Fauzi Bahar,” kata M Nurnas.

Mengingat tinggal satu calon lagi pimpinan sidang mengusulkan Ketua dipilih secara Aklamasi, dan ini disetujui semua peserta. Dan akhirnya Drs H AM Dt Garang, mengetuk palu mensahkan Fauzi Bahar telah terpilih menjadi Ketua Iluni UNP masa bakti 2007-2011.Berikut susunan lengkap pengurus inti Iluni UNP periode 2007-2011 Penasehat H Gamawan Fauzi, SH MM (Gubernur Sumbar alumni MM UNP), Pembina, Prof Dr Z Mawardi Effendi (Rektor UNP), Ketua Drs Fauzi Bahar MSi, Sekretaris, Drs Ganefri MT. Bendahara, Suryadi Azmi SE MM (Bank Nagari Sumbar). Pengurus terbentuk langsung dikukuhkan dalam suasana yang sangat kompak dan penuh kekeluargaan.

Rabu, 05 Maret 2008

Fauzi Bahar Yang Rendah Hati dan Religi

Kepemimpinan Wali Kota Fauzi Bahar memasuki babak akhir periode. Pada 18 Februari ini, Fauzi Bahar bersama Wakil Wali Kota Yusman Kasim genap empat tahun memimpin Kota Padang. Selama itu pula, Fauzi Bahar telah mewarnai ibu kota Provinsi Sumbar ini. Di antara program yang paling menonjol dalam masa kepemimpinan Fauzi Bahar adalah pendidikan keagamaan dan penerapan nilai-nilai Islam, dengan tetap menghormati dan menjaga keberagaman keyakinan di Kota Padang. Setiap pergantian tahun Hijriyah, ia meluncurkan terobosan baru. Pada 1425 Hijriyah, persis awal kepemimpinannya Fauzi memulai dengan langkah berani.

Di saat kepala daerah lain takut melarang judi toto gelap (togel), Fauzi malah tampil memberangus. Berkat dukungan semua lapisan masyarakat, ia berhasil. Tahun berikutnya 1426 Hijriyah (2005) Fauzi meluncurkan program wajib bisa baca tulis Alquran dan Pesantren Ramadhan, dan imbauan berpakaian muslim bagi anak sekolah. Di 1427 Hijriyah (2006), putra Kototangah, Padang ini mencanangkan pengoptimalan zakat untuk memberantas kemiskinan. Berikutnya, 1428 Hijriyah Fauzi mencanangkan Asmaul Husna. Terakhir, ia menggiatkan Subuh Mubarakah. Ketika berbincang dengan koran ini akhir pekan lalu, Fauzi Bahar mengaku bahwa ia memang fokus pada hal-hal yang menyangkut pondasi Sumber Daya Manusia (SDM) itu. Namun, katanya, bukan berarti ia mengabaikan program pembangunan yang lain, ekonomi, infrastruktur dan sebagainya.

"Saya sangat setuju dengan pendapat Gubernur, Pak Gamawan bahwa salah satu yang bisa dijual dari daerah ini adalah SDM-nya. Makanya SDM harus mendapat perhatian serius," kata Fauzi. Alasan berikutnya mengapa ia begitu perhatian terhadap pendidikan keagamaan dan akhlak generasi muda ini, adalah adanya konsep "Foundament-Planning-Out Put". "Orang kebanyakan memulai sesuatu dari planning (perencanaan). Jarang sekali yang memulai dari pondasi. Sebab untuk menyentuh pondasi itu memang sangat sulit karena berhubungan dengan culture, karakter, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya," ujar Fauzi. Menurut suami Mutiawati ini, selama pondasi tidak benar maka mustahil out put (hasil) akan benar. "Makanya saya memberikan perhatian pada pondasi ini. Sekarang anak-anak kita di sekolah telah terbiasa mengucapkan Asmaul Husna, bisa baca tulis Alquran, dan pakaiannya sopan. Mereka juga telah punya pengetahuan keagamaan yang kuat. Ke depan kita akan memetik hasilnya. Memang tidak langsung tampak, karena butuh waktu 15 tahun," tutur Fauzi.

Karena program penerapan nilai-nilai keagamaan begitu populer, terkesan Fauzi Bahar abai terhadap program ekonomi dan program pembangunan sektor lain. Padahal secara strategi pembangunan, pemerintahan Fauzi tetap mengutamakan peningkatan ekonomi dan pengentasan warga miskin. "Untuk memajukan sektor ekonomi, kita harus mendatangkan orang sebanyak-banyaknya ke Kota Padang. Artinya, Padang harus menjadi tujuan. Salah satu yang bisa menjadi daya tarik adalah wisata dan iven teratur. Sektor ini (wisata) jelas akan mendongkrak ekonomi," ungkap Fauzi. Dalam hal ini, Pemko Padang telah menata Pantai Padang dan objek wisata lain, serta menggelar iven tetap "Dragon Boat". Sedangkan untuk pengentasan warga miskin, Pemko Padang juga telah punya sederet program, sebut saja bantuan dana bergulir untuk UKM, gratis biaya pengobatan, gratis biaya akte kelahiran, dan pelatihan-pelatihan bagi calon tenaga kerja. Pemko Padang juga punya terobosan membantu meringankan beban warga miskin ini, yakni zakat. Sejauh ini telah lebih dari Rp2,5 miliar disalurkan ke warga yang kurang beruntung tersebut. "Cuma semua memang belum cukup untuk mengatasi persoalan ekonomi dan kemiskinan yang membelit warga ini. Butuh program terus-menerus dan simultan," tandas Fauzi.

Di balik semua itu, sebenarnya Fauzi punya rencana besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Di antaranya adalah rencana pembangunan Padang Bay City, pengembangan kawasan industri di Pelabuhan Teluk Bayur, terowongan Pegambiran-Bungus, pengembangan wisata terpadu Pantai Padang-Pantai Air Manis, dan industri perikanan. Sejauh ini rencana besar tersebut telah mendapat perhatian dari investor.
"Kita butuh dukungan dari masyarakat. Daerah ini perlu investasi besar untuk melakukan lompatan ekonomi," tukasnya. Sekarang hanya tinggal waktu yang tak sampai satu tahun, bagi Fauzi Bahar untuk menyempurnakan semua yang tertinggal. Ia dituntut berlari lebih kencang. Meski begitu, selama memimpin ia telah banyak menorehkan prestasi. Lebih dari 30 penghargaan dan anugerah internasional, nasional, dan lokal salah satu garansinya. "Alhamdulillah, berkat dukungan semua lapisan masyarakat kita bisa meraih yang terbaik. Saya tak akan bisa melakukan apa-apa tanpa dukungan itu, tanpa kebersamaan kita. Semuanya adalah milik dan untuk masyarakat Kota Padang."

Ketua PWI Sumbar Bangga Punya Walikota Fauzi Bahar

Hari Kamis itu, (13/9/2007) warga kota Padang telah mempersiapkan diri untuk memasuki bulan suci Ramadhan 1248 H. Malahan diantara warga masih ada yang melaksanakan balimau untuk membersihkan diri. Hawa bulan puasa telah terasa dengan harum. Warga juga disibukkan dengan mengunjungi keluarga untuk saling bermaafan, supaya dapat menjalan ibadah puasa dengan khusuk. Namun Kamis setelah sholat ashar, bumi kota Padang diguncang gempa bumi berkekuatan 6.3 Skala Rickter, warga berhamburan menyelamatkan diri.

Diantara warga banyak juga yang langsung lari bersama keluarga ke daerah Bypass, Lubuak Minturun, Aie Dingin untuk menyelamatkan diri. Karena kawan tersebut dianggap aman untuk menyelamatkan diri. Sebahagian juga banyak yang bertahan di lingkungan perumahannya. Setelah itu, warga sibuk mencari informasi tentang gempa, semuanya berupaya menghidupkan telepon selular, tapi sinyal tak ada lagi.


Tak lama kemudian muncul issue, bahwa gempa yang mengguncang Padang sangat berpotensi terjadi tsunami. Sejalan dengan itu, ada pula warga yang melihat langsung di Metro TV, Running Teks dan lain sebagainya. Akibatnya, warga menjadi resah, senja mulai menyelimuti dengan kelam. Listrik mati seperti di Perumahan Bungo Bumi Indah (BBI) Rt 04, Rw 01, Rawang Panjang, Kelurahan Bungo Pasang, Koto Tangah.


Warga BBI melaksanakan sholat berjemaah gelap gelapan di Muhalla Al-Kautsar. Setelah itu, diantara mencoba menghidupkan Radio, rupanya langsung terdengar suara Walikota Padang Drs. H. Fauzi Bahar, Msi memberikan informasi untuk warga. “ Hallo warga Kota Padang Saya Walikota Padang Fauzi Bahar supaya tetap tenang, gempa yang terjadi barusan tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa di Bengkulu, disebelah Enggano,” tutur Fauzi Bahar.


Kepada warga tetaplah tenang, sambil berdoa dan berzikir. “Saya korbankan Tarwih pada malam pertama ini, saya tetap standby di RRI untuk memberikan informasi untuk warga. Dengarkan terus, “ perintah Wako Padang. Ternyata gempa susulan memang sering terjadi. Warga Kota Padang kebanyakan memutuskan untuk tidak tidur di dalam rumah bersama keluarga, menggelar tikar di depan rumah dan lain sebagainya.


Malam Kamis itu, seluruh warga tetap berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika terjadi lagi gempa. Saking lelahnya, setelah sholat subuh, mencoba tidur. Rupanya baru tidur gempa mengguncang lagi. Ada yang pontang panting lari, sebahagian bertahan di lingkungan rumahnya. Sejalan dengan itu, kawasan Bypass dan Lubuk Minturun, serta Anak Aie jadi ramai, untuk menyelamatkan diri.


Walikota Padang memang standby di RRI, untuk itu Ketua PWI Sumbar Ir. Basril Basyar (BB) dan Ketua KNPI Sumbar mendatangi RRI Jumat dini hari untuk mengucapkan terima kasih dan bangga terhadap Walikota Padang Drs. H. Fauzi Bahar, MSi yang selalu standby di RRI untuk mengamankan warga Kota Padang. Sehingga upaya yang dilakukan Walikota Padang cukup memberikan ketentraman bagi warga.


Malahan pengurus masjid dan mushlalla di kota tercinta ini, menyambungkan siaran langsung Walikota Padang melalui pengeras suara masjid dan mushalla. Tujuannya supaya seluruh warga mendengarkan suara Walikota Fauzi Bahar. Pertanyaan warga langsung dijawab dengan tegas oleh Walikota Padang. Termasuk berbagai issue yang ditanyakan warga. Wako malah menjelaskan, semua itu bohong.

SANG IDOLA

Di bawah kepemimpinannya, wajah Padang banyak berubah. Judi diberantas, jilbab diwajibkan, dan Asma’ul Husna dilantunkan setiap hari. Setiap gebrakannya dimulai pada 1 Muharram.

Pemandangan tak biasa itu terjadi di sebuah masjid di sudut Jakarta. Persis di depan mimbar, seorang pria berbalut baju safari hitam duduk bersila. Kepalanya tertunduk, mulutnya bergerak, seperti melafadzkan sesuatu. Tak lama kemudian, kumandang azan Maghrib terdengar. Selesai azan, ia segera berdiri, diikuti sekitar 20 orang yang bergerak maju mengisi barisan solat terdepan. Seperti dikomando, beberapa orang mempersilakan pria berbadan tegap tersebut memimpin solat.

Sang imam bukan orang sembarangan. Ia adalah Wali Kota Padang Drs Fauzi Bahar, M.Si. Tak banyak pejabat negara seperti Fauzi, yang mau menunggu datangnya waktu solat dengan duduk di masjid.

Kelahiran Padang, 16 Agustus 1962 itu dikenal sebagai pemimpin religius. Sejak terpilih menjadi Wali Kota pada 2003, ia melakukan berbagai gebrakan bernuansa agama dan moral. Dan Fauzi selalu menjadikan 1 Muharram sebagai momentumnya.

Pada 2004, mantan anggota Pasukan Katak TNI AL itu, meluncurkan program pemberantasan judi, bertepatan dengan1 Muharram 1425 H. Fauzi prihatin dengan praktek perjudian yang sudah menyebar luas di masyarakat. “Padahal Padang dikenal sebagai kota yang kuat Islamnya,” kata Fauzi, gusar. Ia kemudian memberantas kegiatan haram itu, tanpa pandang bulu. Hasilnya memuaskan. Omset judi yang bisa mencapai Rp 80 milyar setahun, turun drastis sejak Pemerintah Kota Padang memberangusnya. “Saya akan terus memberantas judi sampai ke akar-akarnya,” tekad Fauzi.

Tahun 2005, Pemkot Padang mewajibkan pelajar sekolah dasar hingga SMU mengenakan pakaian muslim. Para siswi memakai rok panjang, baju lengan panjang, serta berjilbab untuk menutupi kepala. Sementara para siswa mengenakan baju dan celana panjang.

Kewajiban mengenakan pakaian muslim itu berdasarkan Instruksi Wali Kota Padang Nomor 451.411 Tahun 2005. Instruksi itu merupakan terjemahan dari Perda Anti-Maksiat yang telah disahkan oleh DPRD dan Pemerintah Kota Padang. Fauzi mencanangkan program itu tepat pada 1 Muharram 1426 H.

Kewajiban memakai pakaian muslim di sekolah memiliki dampak positif. “Kalau untuk kota Padang, saya jamin banyak positifnya daripada negatifnya, karena sesuai budaya kami,” ujar pensiunan Letkol Laut itu.

Masih menurut Fauzi Bahar, pakaian muslim yang serba panjang bukan hanya untuk menjalankan syariat Islam, melainkan juga sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit menular. Pakaian muslim dapat mencegah penularan penyakit demam berdarah di kalangan pelajar.

Logikanya begini: nyamuk aedes aeghepty, yang menularkan demam ber­darah, menggigit dari jam tujuh pagi hing­ga jam lima sore. Pada jam-jam tersebut, para siswa sedang konsentrasi bersekolah. “Mereka lupa kalau kaki, lengan, atau leher mereka digigit nyamuk,” kata Fau­zi. Ketika semua anak memakai baju dan celana panjang serta jilbab, tiada lagi tempat untuk digigit nyamuk.” Sehingga, busana muslim memproteksi anak kita dari gigitan nyamuk,” tambah Fauzi.

Setahun berselang, Fauzi menyanangkan Pesantren Ramadhan setiap Bulan Suci tiba, tepat pada 1 Muharram 1427 H. Ia juga menggairahkan Didikan Subuh dan Wirid Remaja di kalangan siswa sekolah dasar hingga menengah atas. Jadi, sudah bukan hal asing lagi bagi para siswa untuk bangun pagi-pagi melaksanakan solat subuh berjamaah diteruskan dengan tadarus Al-Qur’an atau tausiyah keagamaan, setiap pekannya.

Pada 2007, ia menggerakkan warganya untuk menghapal Asma’ul Husna. Lagi-lagi, untuk itu, ia menggunakan momentum 1 Muharram. Pada tahun itu juga, diadakan acara kolosal: lomba menghapal Asma’ul Husna. Diikuti 10.000 orang dan berhadiah sebuah mobil. Kini, kumandang Asma’ul Husna tak lagi asing di telinga masyarakat Padang. “Tiga dari lima orang Padang pasti hapal,” ujar lulusan S1 IKIP Padang, 1986, itu.

Asmaul Husna juga berkumandang di acara-acara resmi. Sebut misalnya saat diselenggarakannya Kongres Zakat Asia Tenggara II yang dibuka secara resmi oleh Menko Kesra Bachtiar Chamsyah. Di Alun-alun Imam Bonjol Padang 30 Oktober lalu, ribuan penghapal Asmaul Husna yang terdiri dari kaum ibu, kaum bapak serta anak-anak, melantunkannya dengan fasih.

Tak hanya itu, penerima penghargaan Kepemudaan PBB dari Asia Tenggara 2005 itu pun menggerakkan warga Padang untuk membayar zakat. Ketika baru menjabat, dana zakat yang berhasil dihimpunnya hanya Rp 72 juta. Setelah digerakkan dengan melibatkan ulama, pencapaian dana zakat melonjak tajam hingga 1.400 persen alias terkumpul dana Rp 1 milyar. ‘’Alhamdulillah, tahun 2007 ini dana zakat yang bisa dihimpun mencapai Rp 2 milyar,’’ ungkap Fauzi.

Meningkatkan kualitas beragama memang menjadi salah satu programnya. Ia beranggapan, pembangunan rohani tak kalah penting dengan pembangunan fisik. “Saya yakin, nilai-nilai agama yang kuat akan membuat kita sejahtera,” ujarnya. Ia menyontohkan zakat, yang jika bisa mengumpulkan dana besar, ”Dapat membawa kemaslahatan masyarakat, terutama kaum dhuafa.”

Fauzi mengaku terjun langsung hingga ke lapisan bawah. ‘’Istilahnya, kita ini sedang memandikan kuda, jadi harus turun dan ikut basah. Artinya, kita harus berbasah-basah bersama kuda. Bukan seperti memandikan monyet. Monyet disuruh nyebur ke kolam, talinya yang kita kendalikan,” katanya, sedikit bertamsil.

Bila prinsip memandikan kuda itu dilakukan dengan baik, maka tak ada istilah “pemimpin untung rakyat buntung.” “Mereka sama-sama berjuang untuk kemaslahatan bersama,” ujar Fauzi dengan semangat